MARAWATALK
Dalam situasi konflik militer berkelanjutan tanpa indikasi pengurangan intensitas, Brigade Al-Qassam — bagian dari kekuatan militernya Hamas — memberikan pernyataan tegas setelah dua anggotanya gugur akibat serbuan tentara Israel di wilayah Tepi Barat.
Pada pernyataan tersebut, Al-Qassam menyampaikan dengan tegas bahwa “darah para martir tidaklah berakhir, tetapi menjadi api pembara untuk memacu semangat pertempuran.”
Mereka mengatakan bahwa upaya Israel yang berkelanjutan dalam mengejar dan membunuh para pejuang Palestina justru akan meningkatkan api perlawanan di kalangan pemuda untuk melawan penjajahan.
Dua Pahlawan Tewas, Perlawatan Semakin Membara
Dalam pernyataan itu, dua nama yang disebutkan dengan spesifik adalah Nour Abdel Karim al-Bitawi dari Jenin dan Hikmat Ghaith Abdel Nabi dari Nablus.
Kedua belah pihak tewas dalam pertempuran bersenjata yang intensif setelah diserang oleh tentara Israel di wilayah Masaken al-Sha’bi, timur Nablus.
Al-Qassam mengungkapkan kesedihan yang mendalam karena jatuhnya para martir tersebut dan menegaskan bahwa insiden itu menjadi bukti bahawa Jalur Gaza masih berpendar dalam perjuangan, tak peduli dengan tekanan serta serangan kejam yang terus dilancarkan Israel.
Panggilan untuk Sisi Barat: Hadapi dengan Serangan yang Memukau
Al-Qassam pun menunjukkan sejumlah kejadian terbaru sebagai bukti bahwa perlawanan penduduk setempat di Tepi Barat tetap berhasil—misalnya seperti serangan berpersenjataa di Jenin dan kecelakaan lalu lintas di Hebron.
“Kami memanggil para pemuda berani kita: tingkatkan perlawananmu! Hadapi penduduk asing dan kolonis dengan serangan yang terencana dan menusuk hati,” seperti tertulis dalam pernyataan resmi itu.
Dalam pernyataan berikutnya, Al-Qassam menyatakan tegas bahwa meskipun terjadi serangan militer Israel yang kejam di Gaza — yang sudah mengakibatkan kematian puluhan ribu orang awam — pertahanan dengan senjata merupakan cara sah dan hukum untuk melindungi diri serta negara sendiri.
Konflik Mencuat: Pesisir Barat Makin Terjebak
Langkah eskalasi terakhir ini menggarisbawahi fakta bahwa pertikaian yang sebelumnya hanya berpusat di Gaza saat ini semakin meluas hingga ke Tepi Barat, daerah yang biasanya dilihat sebagai area dengan tingkat ketenangan lebih baik.
Dalam usaha global yang dilakukan untuk mendorong gencatan senjata, kenyataannya di tempat kejadian menunjukkan bahwa tekad melawan Israel dari pihak Palestina justru semakin membara meskipun rakyat biasa merasa putus asa dan terkurung dalam kesengsaraan. ***
Share this content: