Tahun Ini Syarikat Bagi Langsung Kartu Nusuk, Tanpa Ini Jemaah Tak Boleh Sambut Ibadah di Makkah-Madinah

Tahun Ini Syarikat Bagi Langsung Kartu Nusuk, Tanpa Ini Jemaah Tak Boleh Sambut Ibadah di Makkah-Madinah

– Setiap calon jemaah haji dari Indonesia harus mempunyai Kartu Nusuk, yaitu sejenis smart card yang diwajibkan oleh pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi untuk digunakan sebagai tanda pengenal resmi serta sarana mengakses layanan saat menjalankan ibadah haji.

Tanpa memiliki kartu tersebut, jemaah tidak boleh memasuki area Makkah dan Madinah, bahkan ketika sedang melaksanakan ritual utama haji di Arafah, Muzdalifah, serta Mina (Ar-Ramujnah).

Kartu Nusuk diciptakan guna menampung informasi tentang calon jamaah haji, meliputi nama penuh, gambar wajah, hari bulan tahun kelahiran, nomor visanya, perusahaan travel atau agen yang bertanggung jawab atas layanan ini, serta tempat penginapan mereka di Mekkah. Kartu tersebut memiliki warna dasar coklat dan putih, dilengkapi dengan bar-code dan kode QR yang dapat dikenali oleh pegawai penjaga keamanan Arab Saudi saat melakukan scan.

Tidak seperti tahun sebelumnya yang disebar secara bersamaan berdasarkan kelompok oleh pejabat haji Indonesia, kartu nuzuk untuk musim haji 2025 akan diberikan langsung oleh syarikah (perusahaan penyelenggara jemaah haji) di tanah suci.

Ini disampaikan secara langsung oleh Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, dalam pernyataannya kepada media di Madinah pada Kamis malam (1/5).

“Di tahun ini, kartu Nusuk akan diserahkan kepada jemaah ketika mereka telah tiba dan menginap di hotel. Langsung dari bandara menuju hotel, setibanya di sana, kartu tersebut akan diberikan oleh perusahaan,” ungkap Dubes Abdul Aziz.

Menurutnya, penyampaian Kartu Nusuk bukan hanya sebatas distribusi, tapi juga meliputi dokumentasi visual. Staf yayasan harus mengambil foto jamaah yang sudah mendapatkan kartu tersebut sebagai tanda terima kasih dan verifikasi.

“Memang hal tersebut merupakan bagian dari prosedur. Setiap jamaah diwajibkan untuk mengambil foto ketika mendapatkan kartu, dan dokumen ini perlu selesai diproses dalam waktu 24 jam,” katanya.

Dubes mengatakan tambahan bahwa walaupun kelihatannya mudah, tahap tersebut dapat memerlukan banyak waktu dan perlu dipersiapkan secara hati-hati oleh staf untuk mencegah penundaan dalam pelayanan atau ketinggalan mobilitas jemaah, terutama ketika berpindah dari hotel menuju tempat ibadah.

Pemerintah Indonesia dengan senang hati menerima program Kartu Nusuk sebab hal tersebut pada dasarnya mengurangi mobilitas umat beragama tanpa izin. Hanya individu yang telah direkam secara sah dan memiliki dokumen visum untuk ibadah haji saja yang bisa mendapatkartu itu.

“Kartu Nusuk ini merupakan bagian penting dari sistem kontrol. Orang yang tak memiliki kartu tersebut tidak diizinkan untuk mengikuti acara utama ibadah,” jelas Abdul Aziz dengan tegas.

Dalam laman resmi Kementerian Agama diketengahkan bahwa program Nusuk yang akan diberlakukan mulai tahun 2024 ini bertujuan untuk menghasilkan penyelenggaraan ibadah haji yang lebih teratur, aman, serta dapat diverifikasi dengan baik. Melalui metode tersebut, informasi tentang para jemaah mampu dipantau secara langsung oleh pihak berwenang Arab Saudi bila sewaktu-waktu ada kejadian tak terduga di lokasi acara.

Sampai dengan hari Kamis malam, ribuan kartu Nusuk bagi jamaah dari Indonesia sudah sampai di Madinah dan kini siap didistribusi mengikuti jadwal kedatangan para peziarah haji.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *